Orca atau Paus Pembunuh Sang Predator Teratas di Laut

·

·

,
Orca atau Paus Pembunuh Sang Predator Teratas di Laut
Table Of Contents
  1. Kenapa Orca disebut Paus Pembunuh?
  2. Klasifikasi dari Orca.
  3. Karakterisitik Orca si Paus Pembunuh.
  4. Fakta tentang paus pembunuh.
  5. Tahap kehidupan orca atau paus pembunuh.
  6. Bagaimana cara orca berburu?
  7. Ekotipe pada orca atau paus pembunuh.
  8. Kehidupan paus pembunuh di penangkaran.
  9. Ancaman terhadap orca atau paus pembunuh liar.
  10. Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian Orca?
  11. Kesimpulan.

Tubuhnya berwarna hitam dan putih dengan sepasang tanda yang khas dibelakang matanya. Hewan ini pernah dipopulerkan melalui sebuah film layar lebar yang berjudul ‘Free Willy‘. Ya, disini kita akan membahas salah satu hewan yang luar biasa yang pernah ada di Bumi, dimana hewan ini juga merupakan hewan predator paling atas di laut dan juga merupakan anggota terbesar dalam keluarga lumba-lumba. Kita akan membahas tentang orca atau paus pembunuh.

Kenapa Orca disebut Paus Pembunuh?

Orca disebut Paus Pembunuh atau ‘Killer Whale’ oleh pelaut yang juga merupakan pengamat orca pada jaman dulu yang mengamati kelompok orca yang sedang berburu dan memangsa spesies paus yang lebih besar. Mereka menyebutnya ‘orcas asesinas ballenas‘ atau ‘whale killer‘ atau pembunuh paus. Istilah ini pada akhirnya dibalik karena kebanyakan orang merasa lebih mudah menyebut ‘killer whale‘.

Nama latin orca, Orcinus orca, juga mencerminkan pengamatan orca yang memakan paus besar ini. Orcinus diterjemahkan menjadi ‘kerajaan orang mati,’ atau ‘the kingdom of the dead‘ dan orca mengacu pada sejenis ikan paus. Orca adalah predator puncak, tetapi bukan merupakan ‘pembunuh paus’ yang kejam seperti yang dipikirkan oleh para pelaut kuno.

Klasifikasi dari Orca.

KingdomAnimalia
PhylumChordata
ClassMammalia
OrderCetartiodactyla
FamilyDelphinidae
GenusOrcinus

Karakterisitik Orca si Paus Pembunuh.

Ukuran rata-rata panjang badan Orca mulai dari ujung mulut hingga ujung ekor mulai dari 4.5 – 9 meter. Orca mudah dikenali dari tanda putih dibelakang matanya yang terlihat seperti tambalan. Badannya berwarna hitam dagu, perut, dan begian belakang sirip dorsal yang bewarna putih. Ukuran orca betina juga biasanya lebih kecil daripada ukuran orca jantan.

Intensitas warna hitam berbeda-beda tergantung dengan populasinya. Sirip dorsal pada orca jantan biasanya lebih tinggi dan tegak lurus, sedangkan pada betina biasa lebih pendek dan sedikit melengkung.

Orca jantan memiliki sirip dorsal yang tegak berdiri dengan tinggi bisa mencapai 1.8 meter, sedangkan pada orca betina sirip dorsal cenderung lebih pendek dan sedikit melengkung dengan tinggi bisa mencapai 1.2 meter.

Fakta tentang paus pembunuh.

Hewan yang luar biasa ini telah banyak membuat banyak orang kagum dan penasaran akan pengetahuan yang berkaitan dengan Orca.

Yuk, kita lihat fakta tentang Orca.

#1 Habitat orca berada hampir diseluruh lautan muka Bumi.

Orca memiliki penyebaran yang sangat luas mulai dari laut tropikal hingga laut kutub. Paling sering ditemukan di daerah perairan dingin dengan lintang yang tinggi.

Hidup di perairan pesisir dan lepas pantai, grup orca penduduk lebih sering berada di aliran laut yang terlokalisasi, seperti teluk, sedangkan grup orca transien cenderung biasanya mencakup area yang lebih luas dan bervariasi.

#2 Orca adalah hewan yang suka bersosialisasi.

Dalam hidupnya orca biasanya selalu berkelompok yang disebut pod. Sebuah pod orca biasanya terdiri 2 hingga 50 ekor orca. Mereka suka berkomunikasi, bermain, mengajari generasi baru, dan mewariskan budaya turun-menurun kepada generasi baru didalam pod.

#3 Orca betina rata-rata melahirkan hingga 5 ekor anak orca sepanjang hidupnya.

Orca betina mencapai usia reproduksi pada umur 15-18 tahun. Orca betina bisanya melahirkan setiap 3-10 tahun sekali.

Masa kehamilannya sangat panjang, rata-rata 18 bulan dan kelahiran dalam satu pod dapat terjadi kapanpun pada setiap tahunnya. Tercatat pula kelahiran paling sering terjadi pada musim dingin didaerah pod tersebut berlokasi.

Terdapat studi yang mengatakan bahwa 50% betina tidak bereproduksi begitu mereka mendekati usia 40 tahun, dan mereka yang tinggal di Pasifik Utara biasanya tidak bereproduksi setelah usia 46 tahun.

#4 Orca adalah hewan yang suka berjelajah.

Orca suka berjelajah untuk mencari makanan yang sedang menjadi musimnya diarea pod orca tersebut menjelajah.

Ya, orca menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari makanan dan seekor orca berukuran standard mampu memakan buruan kira-kira sebanyak 227 kilogram perhari.

Dalam penjelajahannya mencari makan, sebuah pod orca dapat berenang sejauh 160 kilometer perharinya.

#5 Orca dapat berenang dengan sangat cepat.

Orca merupakan makhluk laut yang dapat berenang dengan sangat cepat. Kecepatan berenang mereka tercatat dapat mencapai 48-54 kph (kilometer per hour).

Kecepatan berenang ini mereka gunakan juga saat mereka sedang berburu, dimana kecepatan tersebut juga dijadikan orca sebagai salah satu strategi dalam melumpuhkan buruan.

#6 Usia orca betina biasanya lebih panjang daripada orca jantan.

Usia rata-rata orca betina di laut lepas adalah 50-80 tahun. Sedangkan untuk orca jantan usianya tercatat lebih lendek yaitu rata-rata 29-65 tahun.

Kenapa orca betina biasanya hidup lebih lama?

Jawaban dari pertanyaan ini sering dikaitkan dengan panjangnya masa hidup orca betina setelah melalui menopause dan orca jantan yang ditinggal mati ibunya tidak lama kemudian (kurang-lebih satu tahun kemudian) biasanya juga ikut mati.

Hal ini berbeda dengan orca betina yang memiliki peran yang besar dalam keberlangsungan kehidupan dan pewarisan budaya untuk generasi selanjutnya setelah orca betina tersebut mengalami menopause pada pod dia berada. Orca betina yang sudah menopause inilah yang biasanya menjadi ‘guru kehidupan’ bagi keluarga dan generasi selanjutnya.

#7 Orca bukan paus dan tidak mempunyai predator.

Meskipun sering disebut ‘killer whale‘ atau paus pembunuh, orca bukanlah paus. Orca merupakan anggora terbesar dalam keluarga lumba-lumba (Delphinidae).

Orca juga merupakan apex preadator atau hewan teratas pada rantai makanan di lautan. Manusia juga sedikit sekali dan hampir tidak ada minatnya untuk berburu paus pembunuh. Berada diposisi teratas pada rantai makanan mamalia laut ini dapat dengan bebas berburu dan membunuh makhluk laut lainnya tanpa takut diburu makhluk lain.

#8 Orca adalah satu-satunya hewan non-manusia yang diketahui berevolusi berdasarkan budaya.

Ya, manusia juga merupakan hewan, hal ini dikarenakan manusia masuk keadalam phylum animal.

Orca telah mengembangkan budaya yang kompleks, serangkaian perilaku yang dipelajari hewan dari satu sama lain. Mereka berkomunikasi dengan panggilan dan peluit yang khas.

Mereka dapat hidup dengan usia yang panjang, dan mereka tinggal dalam kelompok matrilineal yang erat dipimpin oleh betina yang lebih tua yang mencontohkan perilaku spesifik untuk hewan yang lebih muda.

Para ilmuwan telah menemukan semakin banyak bukti bahwa budaya membentuk apa dan bagaimana orca makan, berinteraksi, apa yang mereka lakukan untuk bersenang-senang, bahkan pilihan pasangan mereka.

#9 Orca adalah satu dari hanya tiga spesies hewan mamalia di planet ini yang mengalami menopause.

Tahukah Anda kalau di Bumi ini hanya terdapat 3 spesies mamalia yang mengalami menopause? Ketiga spesies tersebut adalah pilot whales, orca, dan manusia.

Orca betina yang lebih tua memasuki masa menopause karena anak perempuan tertua mereka mulai melahirkan anak, yang menyebabkan perebutan sumber daya.

#10 Setiap pod orca memiliki cara komunikasi yang berbeda.

Sebuah pod terdiri dari kumpulan orca yang meliputi 2-50 ekor orca. Pod tersebut juga bisa merupakan penduduk tetap sebuah perairan atau bisa juga penduduk sementara.

Pod orca ini memiliki cara komunikasinya masing-masing, dan ketika salah satu anggota pod orca menjelajah untuk mencari pasangan pada pod yang berbeda, mereka akan belajar cara komunikasi di pod tersebut dan budaya apa yang dimiliki oleh pod tersebut.

Tahap kehidupan orca atau paus pembunuh.

#1 Periode gestasi.

Rata-rata periode gestasi pada orca adalah 18 bulan, hal ini menempatkan orca sebagai salah satu mamalia dengan masa kehamilan yang terpanjang.

Orca melahirkan sepanjang tahun, peneliti belum menemukan waktu yang sangat spesifik terhadap musim kelahiran. Selain itu orca atau paus pembunuh juga memiliki risiko keguguran yang tinggi, sehingga setiap kehamilan belum tentu menghasilkan individu baru.

#2 Periode baru lahir.

Bayi orca yang barulahir disebut calf. Saat baru lahir, seekor bayi orca memiliki panjang tubuh hingga 2.43 meter dengan berat mencapai 181.5 kilogram.

Sirip dorsal dan sirip ekor bayi orca sangat lunak,sangat mudah terbentuk dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Seiring dengan pertumbuhan, ekor akan menjadi keras.

Kebanyakan bayi orca tumbuh sekitar 64 cm pada tahun pertama mereka dan memiliki berat sekitar 400 kg. Lalu bayi orca tumbuh sekitar 53 cm pada tahun kedua mereka.

#3 Periode masa remaja.

Pada periode ini, orca banyak belajar mengenai kehidupan, budaya, cara berkomunikasi, dan cara berburu dari orca dewasa pada pod mereka.

Orca dewasa akan memberitahu para remaja mengenai lokasi tempat makanan dan berkembang biak yang ideal, serta rute migrasi yang optimal.

Budaya Orca sangat bervariasi tergantung dengan pod-nya. Pengetahuan diturunkan dari generasi ke generasi oleh orca yang lebih tua, biasanya betina, kepada generasi penerus didalam pod. Bahkan ketika mereka mencapai dewasa, orca tetap bersama induknya.

#4 Orca dewasa.

Orca betina mencapai kematangan seksual saat berusia 6-10 tahun dan mulai kawin saat berusia kurang lebih 15 tahun. Orca jantan mencapai kedewasaan rata-rata pada usia 10-13 tahun.

Orca adalah mammalia laut yang sangat ramah dan memiliki struktur sosial yang kompleks. Orca akan terus hidup dalam sebuah pod sepanjang hidupnya.

Sebuah pod biasanya terdiri dari orca jantan dewasa, orca betina dewasa, dan orca anak-anak (bayi dan remaja) dimana pod tersebut bisa isinya bisa berjumlah hingga 50 ekor. Orca dalam satu pod biasanya berburu bersama-sama dan berbagi hasil buruannya. Orca juga tidak meninggalkan podnya dalam waktu yang lama.

Bagaimana cara orca berburu?

Banyak peneliti yang mendedikasikan penelitiannya pada perilaku dan siklus kehidupan orca. Mereka mendapatkan bahwa kawanan orca dalam pod merupakan pemburu makanan yang sangat handal dengan kordinasi yang sangat baik sekali dalam melakukan perburuannya.

Saat berburu, orca dapat melakukan beberapa teknik berburu yang menurut para peneliti merupakan teknik-teknik berburu yang cerdas.

Orca dapat berkoordinasi untuk menggiring ikan sasaran berburu, melakukan serangan piukulan ekor, membuat gelombang terkoordinasi untuk mejatuhkan mangsa dari atas pulau es, dan teknik yang berbahaya seperti mendamparkan diri dipantai untuk untuk menangkap singa laut.

Ekotipe pada orca atau paus pembunuh.

Berdasarkan sebuah penelitian mengenai Orca, terdapat dua buah ekotipe paus pembunuh.

Ekotipe telah didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang sama, dengan adaptasi ekologi terlepas dari hubungan silsilah, dan biasanya ditetapkan berdasarkan ekologi dan bukan kriteria filogenetik. Filogenetik adalah kaitan pada berkembangan sebuah evolusi dan diversifikasi pada sebuah spesies, kelompok organisme, atau ciri tertentu organisme.

Variasi ekotipe dapat mengakibatkan spesiasi (pembentukan spesies baru dan perbedaan dalam proses evolusi) jika perbedaan dalam morfologi, fisiologi, dan perilaku sangat besar dan cukup untuk menghasilkan isolasi reproduksi dan memberikan ruang untuk evolusi melalui seleksi alam. Memahami peran faktor ekologis dalam membentuk ekotipe dalam suatu spesies tidak hanya penting dalam memahami biologi suatu organisme tetapi juga untuk konservasi dan pengelolaan spesies atau kompleks spesies.

ekotipe orca atau paus pembunuh
Ekotipe pada orca atau paus pembunuh.

Ekotipe pada orca atau paus pembunuh menunjukan perbedaan ukuran pada orca, penampilan, preferensi mangsa, teknik mencari makan, dialek, perilaku, dan kelompok sosial.

#1 Ekotipe Northern Hemisphere.

Orca atau paus pembunuh pada ekotipe ini berlokasi di pantai barat tengah Amerika Utara (Eastern North Pacific), pesisir timur provinsi Kamchatka Rusia dan commander islands (North West Pacific), perbatasan Norwegia Selatan dan Islandia (North Atlantic), juga agak sedikit ke selatan di Mexico dan Hawaii.

Pada setiap lokasi terdapat lebih dari satu populasi atau pod. Pod tersebut juga bisa terdiri dari pod tetap (resident) dan pod sementara (transient).

Makanan orca atau paus pembunuh pada ekotipe Northern Hemisphere.

Beberapa hasil penelitian dari para ilmuan yang meneliti kehidupan orca pada ekotipe ini menyimpulkan populasi orca yang berbeda-beda menunjukan pola makan yang berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh perbedaan sosial, perilaku, kelompok, dan morfologi.

Populasi tetap atau resident pada ekotipe ini secara ekslusif lebih memilih ikan dan cumi-cumi sebagai makanan mereka. Pada populasi sementara atau transient memilih mammalia laut sebagai makanannya (lumba-lumba, paus, seal, dan walrus).

Populasi yang berlokasi dilepas pantai lebih suka memakan ikan berduri dan bertulang rawan seperti ikan hiu, ikan makarel, ikan herring, dan ikan salmon.

Pada populasi diarea Mexico, makanan yang sering dimakan adalah ikan, mammalia laut dan penyu. Lalu pada populasi di Hawaii makanannya adalah cumi-cumi, gurita, dan paus bungkuk (humpback whale).

Penyebaran orca pada ekotipe Northern Hemisphere.

Penyebaran populasi pada ekotipe ini berada di area utara Bumi. Pada pergerakan penyebaran juga beberapa kali diamati terjadinya populasi atau pod yang saling bertemu.

peta pergerakan populasi orca
Peta pergerakan populasi yang masuk pada ekotipe Northern Hemisphere. Sumber gambar.

Struktur organisasi dan besaran jumlah populasi pada ekotipe Nothern Hemisphere.

Organisasi sosial pada populasi orca atau paus pembunuh tetap (resident), sementara (transient), dan pesisir pantai (offshore) pada area ENP (Eastern North Pacific) menunjukan perbedaan sosial yang sangat dimana perbedaan tersebu juga berevolusi dan evolusinya dipengaruhi oleh cara populasi tersebut mencari makan.

Populasi resident atau penduduk tetap yang pemakan ikan tersusun kedalam pengelompokan berdasarkan silsilah induk. Ikatan pengelompokan pada garis induk, diamati oleh peneliti selama bertahun-tahun dan pengelompokannya sangat kuat dan stabil, tidak ditemukan perpisahan yang permanen dalam sebuah populasi.

Biasanya orca jantan akan mencari pasangan ke populasi lain dan akan kembali ke populasi asal setelah kawin atau anak dilahirkan.

Ukuran populasi resident berjumlah 10-50 ekor dan ukutan populasi transient biasanya lebih kecil jumlahnya berkisar dari 2-10 ekor.

Pada populasi yang berlokasi dipesisir pantai pada ekotipe ini tercatat jumlah populasi dalam sebuah pod-nya lebih besar yaitu berkisar antara 75-100 ekor. Ukuran ini bisa dibandingkan dengan multi-pod di area lain.

Morfologi pada ekotipe Northern Hemisphere.

Menurut pengamatan langsung dan dari foto yang diambil oleh peneliti, terdapat perbedaan morfologi yang paling menonjol dan mudah untuk diamati yaitu pigmentasi dan bentuk dorsal patch, bentuk dan ukuran eye-patch, dan ada atau tidak adanya dorsal-cape pada punggung orca.

Tabel ekotipe diet morfologi dan penyebaran pada ekotipe Northern Hemisphere
Tabel ekotipe, diet, morfologi, dan penyebaran pada ekotipe Northern Hemisphere.

Pada populasi orca di area ENP terdapat perbedaan pada pigmentasi dan bentuk dorsal patch yang cukup signifikan antara pod resident dan pod transient, dimana warna patch pada resident memiliki intrusi dari hitam ke warna abu-abu.

Populasi pada ekotipe Northern Hemisphere memiliki ukuran eye-patch yang lebih kecil dibandingkan dengan ekotipe pada Southern Hemisphere.

#2 Ekotipe Southern Hemisphere.

Pada ekotipe Souther Hemisphere, orca atau paus pembunuh didapati pada area benua Antartika hingga ekuator.

Lokasi dimana orca atau paus pembunuh yang banyak diamati oleh peneliti pada ekotipe ini berlokasi di Afrika Selatan, Australia, Selandia Baru, Amerika Selatan, sebagian regional Antartika, dan beberapa pulau di area sub-Antartika.

Populasi pada ekotipe ini juga terdiri dari beberapa populasi yang dikelompokan menjadi populasi Tipe A, Tipe B besar, Tipe B kecil, Tipe C, dan Tipe D.

Populasi Tipe A berlokasi di wilayah laut terbuka sekitar Antartika pada musim panas. Populasi Tipe B besar berlokasi di wilayah Pack Ice Antartika pada musim panas. Populasi Tipe B kecil sebagian berlokasi di Pack Ice Antartika, sebagian besar di Peninsula Antartika, dan Area tropis pada musim dingin. Populasi Tipe C berlokasi di Pack Ice Antartika kemungkinan sepanjang tahun. Populasi Tipe D berlokasi di sub-Antartika dan laut bertemperatur sedang.

Makanan orca atau paus pembunuh pada ekotipe Southern Hemisphere.

Sama seperti ekotipe sebelumnya, orca pada ekotipe ini juga memiliki jenis makanan yang berbeda-beda berdasarkan dengan budaya pada populasi tersebut.

Populasi Tipe A menjadikan mammalia laut seperti lumba-lumba, paus, dan pinnipeds (anjing laut dan singa laut) sebagai makanan mereka. Tipe B besar memakan pinnipeds sebagai makanan sehari-hari, sedangkan populasi Tipe B kecil lebih suka memakan penguin. Populasi Tipe C lebih suka memakan ikan sebagai makanan utamanya, dan untuk Tipe D masih belum diketahui makanan apa yang menjadi pilihan populasi tersebut.

Penyebaran orca pada ekotipe Southern Hemisphere.

Penyebaran orca atau paus pembunuh pada ekotipe Southern Hemisphere berlokasi pada pantai semenanjung Antartika barat, area pack ice Antartika, perairan di bagian tenggara Australia, pulau Macquarie, Zona Ekonomi Ekslusif Perancis, pulau Marion, Iles Crozet dan Kerguelen Archipelago.

peta populasi orca pada ekotipe southern hemisphere
Peta wilayah penyebaran populasi pada ekotipe Southern Hemisphere.

Struktur organisasi ekotipe Southern Hemisphere.

Berbeda dengan ekotipe Northern Hemisphere dimana karakter sosial sangat mempengaruhi bagaimana sebuah pod berbudaya. Pada ekotipe Southern Hemisphere masih belum dapat diketahui dengan jelas bagaimana struktur sosial pada ekotipe yang ada.

Beberapa grup terdiri dari 4 ekor dan dipimpin oleh seekor jantan dewasa. Peneliti juga menemukan bahwa vokalisasi yang dibuat oleh ekotipe Southern Hemisphere sangat berbeda dengan ekotipe Northern Hemisphere. Ibarat manusia yang berbicara berbeda bahasa juga dengan menggunakan struktur bahasa yang berbeda.

Morfologi ekotipe Southern Hemisphere.

Perbedaan morfologi yang paling menonjol antara ekotipe NH dan ekotipe SH adalah pada ekotipe SH didapatkan ukuran eye patch lebih besar dari paus pembunuh pada ekotipe NH. Namun pada kelompok Tipe D didapatkan ukuran eye patch sangat kecil.

Ekotipe SH juga memiliki 2 pola warna yaitu abu-abu dan putih. selain itu juga terdapat perbedaan ukuran tubuh dimana pada Tipe C ukuran orca terkecil hanya mencapai 6 meter panjangnya.

Tabel Morfologi pada ekotipe Southern Hemisphere
Tabel Morfologi pada ekotipe Southern Hemisphere.

Kehidupan paus pembunuh di penangkaran.

Per 8 Agustus 2022, jumlah orca yang berada di penangkaran berjumlah 166 ekor. Setidaknya 57 ekor berada di taman wisata laut (seperti SEAWORLD), 27 ekor di tangkap dari laut, dan 30 ekor lahir di penangkaran.

Keberadaan paus pembunuh di penangkaran ini banyak menarik perhatian aktivis hewan, kelautan, dan lingkungan karena banyaknya bukti data menujukan tidak layaknya tempat yang disediakan untuk menjadi habitat orca dipenangkaran, perilaku orca dipenangkaran yang menununjukan perilaku tidak sehat seperti bosan dan stress, dan bukti lainnya yang menunjukan bahwa orca tidak seharusnya hidup di penangkaran.

paus pembunuh di penangkaran
Seekor orca didalam sebuah kolam penangkaran yang dangkal dan kecil.

Diketahui orca liar pertama kali ditangkap untuk keperluan komersial pada tahun 1961. Setidaknya sebanyak 171 ekor orca telah mati dipenangkaran, angka ini berlum termasuk dengan jumlah angka keguguran dan kematian bayi orca.

SeaWorld memiliki 18 ekor orca yang tersebar pada tiga taman hiburan laut di Amerika Serikat. Telah tercatat sebanyak 44 ekor kematian orca di SeaWorld.

Salah satu insiden penangkapan orca yang paling terkenal adalah penjebakan sebanyak lebih dari 80 ekor orca atau paus pembunuh yang diambil dari ekotipe Southern Resident di Penn Cove, Negara Bagian Washington pada tahun 1970. Sebanyak 7 ekor dibawa kepenangkaran dan sebanyak 5 ekor mati. Satu-satunya paus pembunuh yang masih hidup dari penangkapan ini adalah Lolita yang saat ini hidup di Miami Searuarium. Lolita dipisahkan dari keluarganya ketika usianya hanya baru 4 tahun.

Lolita saat ini sudah dipensiunkan pada tahun 2022 setelah penantian yang panjang selama 50 tahun oleh banyak aktivis yang sangat prihatin dengan keadaan Lolita yang hidup sendirian di Miami Seaquarium.

lolita pada saat masih hidup di miami seaquarium
Lolita di Miami Seaquarium hidup dikolam tersebut. Gambar: Sacred Sea.

Sejak tahun 2002, telah ditangkap sebanyak 19 ekor orca atau paus pembunuh. Pada tahun 2018 di Rusia ditangkap 10 ekor orca liar dan dibawa ke fasilitas penampungan di Teluk Srednyaya dekat Nakhodka. Sepuluh ekor orca tersebut kini telah dilepasliarkan kembali pada bulan Juni, Juli dan Agustus pada tahun 2019.

Sebuah pertunjukan aquarium yang melibatkan orca atau paus pembunuh.

Buruknya keadaan orca atau paus pembunuh dipenangkaran semakin banyak diketahui khalayak banyak terlebih lagi ketika sebuah film dokumenter berjudul ‘BLACKFISH‘ menjadi perhatian banyak orang membuat banyak orang tersadar bahwa orca atau paus pembunuh tidak seharusnya ditempatkan di taman-taman wisata laut dan pertunjukan-pertunjukan akrobasi yang melibatkan orca atau hewan laut lainnya tidaklah lebih dari sekedar kekejaman terhadap hewan yang berbalut hiburan.

Lokasi orca di taman wisata laut diseluruh dunia.

Terdapat 57 ekor orca atau paus pembunuh yang menjadi objek hiburan di taman wisata laut yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Ancaman terhadap orca atau paus pembunuh liar.

Orca dari Southern resident di area Northwest Pasific saat ini memiliki ancaman paling besar terhadap keberadaan mereka. Sebagian besar ancaman adalah akibat dari aktivitas manusia.

Orca dari Southern resident masuk kedalam kategori endangered species di Amerika Serikat, dibawah Endangered Species Act. Grup orca ini menjelajah laut di area California ke Tenggara Alaska.

Kesehatan lingkungan perairan juga menjadi faktor dari ancaman yang dihadapi orca.

#1 Polusi laut.

Polusi laut yang diakibatkan oleh manusia seperti kebocoran minyak, herbisida, pestisida, bahan kimia hasil perindustrian, sampah manusia, dan buangan sistem saluran pembuangan air, simana polusi-polusi ini bertahan lama di lingkungan perairan melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi.

Karena orca adalah predator puncak, mereka mengakumulasi konsentrasi kontaminan saat memakan mangsa yang juga menelan dan mengakumulasi bahan kimia. Hal ini diamati oleh peneliti dimana polusi ini telah merusak sistem kekebalan tubuh dan mempengaruhi sistem reproduksi orca atau paus pembunuh.

Salah satu insiden kebocoran minyak yang paling diketahui adalah insiden kebocoran minyak milik perusahaan Exxon Valdez Oil. Insiden ini mempengaruhi langsung lingkungan perairan sebuah pod orca di Alaska dan Kepulauan Aleutian.

#2 Polusi suara.

Berbeda dengan manusia yang mengandalkan indra penglihatan, orca mengandalkan ekolokasi dan pendengaran mereka untuk menavigasi lautan, berkomunikasi satu sama lain, dan berburu mangsa.

Aktivitas manusia seperti lalu-lintas perahu yang padat, aktivitas militer laut, dan penggunaan sonar pada kapal sangat mempengaruhi kehidupan orca.

Populasi orca South Resident di Pacific Northwest secara khusus terkena ancaman ini, dengan lalu lintas kapal yang padat dari aktivitas komersial dan wisata di jalur perairan habitat mereka.

Didapatkan peningkatan yang sangat terlihat terhadap aktivitas orca di pesisiran pantai saat terjadinya lockdown saat pandemi Covid-19. Hal ini sangat dikaitkan dengan lingkungan perairan yang lebih tenang dari berkurangnya aktivitas manusia di lautan.

#3 Krisis iklim.

Krisis iklim telah menjadi ancaman bagi banyak spesies, tidak terkecuali orca atau paus pembunuh. Suhu air yang menghangat dan terancamnya spesies lain yang menjadu makanan bagi orca sangat mempengaruhi kualitas hidup orca.

Sebagaimana krisis iklim juga mempengaruhi kualitas hidup manusia terutama dari segi kesehatan dan keselamatan dalam melangsungkan kehidupan di Bumi.

Orca sebagai spesies yang merupakan predator puncak dapat membuat oraca menjadi salah satu species indikator dalam melihat perubahan yang terjadi dilautan.

Orca diperairan dingin. Gambar: Bryan Goff – Unsplash

Pengaruh krisis iklim dapat diamati secara langsung terhadap kehidupan orca dalam berbagai pod yang tersebar berbagai belahan lautan. Prubahan iklim ini menunjukan perilaku dimana sebagian besar pod orca semakin banyak yang berpindah ke lautan bagian utara untuk mencari perairan yang lebih dingin.

#4 Penangkapan untuk kepentingan penangkaran.

Seperti yang sudah kita bahas, orca liar ditangkap dari laut lalu dipelihara di penangkaran untuk kepentingan komersial dan hiburan publik.

Dari banyak pengamatan dan penelitian terhadap kehidupan orca dipenangkaran, orca tidak seharusnya hidup dipenangkaran karena menunjukan tanda perilaku yang tidak sehat juga stres yang timbul akibat dipaksakan tinggal di sebuah kolam.

Selain itu orca yang tidak dipilih atau terjual untuk komersial bila tidak dilepas kembali biasanya diperjual-belikan untuk dijadikan konsumsi makanan.

#5 Sumber makanan menurun jumlahnya.

Spesies hwan lain yang menjadi makanan bagi orca atau paus pembunuh mengalami penyusutan jumlah seperti Chinook salmon yang diperkirakan akan punah pada tahun 2050.

South resident orca sangat menyukai Chinook salmon dan ilmuan pengamat orca meyakini bahwa jenis salmon ini merupakan makanan utama mereka.

Tidak hanya Chinook salmon, perubahan iklim dan krisis iklim telah mempengaruhi spesies laut lainnya seperti penguin, anjing laut dan singa laut.

Selain itu kapal-kapal penangkap ikan untuk konsumsi manusia juga menjadi pesaing bagi orca untuk mendapatkan makanan. Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor sebuah masalah besar yang sedang terjadi didunia kelautan yaitu overfishing.

Overfishing atau juga mengkap ikan yang berlebihan membuat beberapa spesies ikan baik ikan mangsa maupun predator menjadi terganggu ekosistemnya. Ikan yang dipancing berlebihan menjadi sulit untuk mengejar jumlah populasi untuk kembali normal saat bereproduksi. Hal ini juga menyebabkan rantai makanan pada ekosistem menjadi tidak seimbang.

#6 Harrasment

Kemunculan orca di pesisiran pantai tentunya dapat menarik perhatian banyak orang, tidak terkecuali wisatawan.

Sayangnya masih banyak orang-orang yang kurang mengerti apa yang harus dilakukan ketika sedang bertemu dengan orca atau paus pembunuh di lautan.

Tidak sedikit orang yang cepat-cepat menggunakan drone untuk melihat orca tersebut dari dekat atau mendekatkan kapal yang sedang dinaiki. Yang tidak merekaketahui adalah suara drone dan sura kapal yang begitu besar bisa mengganggu orca yang mungkin sedang berburu mangsa atau menjelajah karena orca terus-menerus menggunakan ekolokasi dalam menavigasi lautan.

Selain itu kipas dari kapal yang mendekat juga bisa membahayakan orca. Terdapat kejadian dimana seekor orca terluka akibat terkena kipas dari kapal. Kejadian ini terjadi pada tahun 2016, orca tersebut memilik kode J34 dikalangan ilmuan pengamat orca.

Apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian Orca?

Setelah mengetahun ancaman yang dihadapi orca, mungking Anda menjadi tergerak untuk turut ikut serta menyelamatkan orca. Namun untuk turun kelautan atau langsung melakukan volunteer dalam organisasi peneliti dan penyelamat orca mungkin masih termasuk sulit.

Jangan patah semangat, kesulitan tersebut masih bisa diatas dengan cara mengetahui hal apa saja yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan dan menjaga kelestarian orca atau paus pembunuh meskipun Anda tidak secara langsung turun ke laut.

#1 Konsumsi makanan yang sustainable.

Apa sih makanan yang sustainable?

Makanan yang sustainable adalah makanan yang diproduksi dengan cara yang melindungi lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam secara efisien, memastikan bahwa petani dapat menghidupi diri sendiri, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang memproduksi pangan, termasuk hewan, lingkungan, dan manusia.

Perhatikan asal ikan salmon Anda. Jangan membeli ikan salmon yang sumbernya berasal dari lokasi tempat orca berada.

Pastikan untuk mengetahui sumber makanan Anda. Pastikan sumber makanan Anda tersebut merupakan produsen makanan yang memperhatikan kesehatan lingkungan baik lingkunan perairan dan non-perairan.

#2 Kurangi jumlah pemakaian plastik Anda.

Sampah plastik dan plastik mikro merupakan zat pencemar terbesat dilautan. Tidak sedikit orca atau paus pembunuh yang mati karena tingginya kadar racun yang berasal dari plastik yang terombang-ambing dilaut.

Biasakan untuk menggunakan tas yang bisa digunakan terus menerus untuk membawa belanjaan Anda. Kurangi penggunaan plastik botol minuman dan biasakan untuk membawa botol minuman sendiri.

Ketahui kandungan produk-produk yang Anda pakai. Apakah produk-produk tersebut menggandung bahan yang dapat berubah menjadi plastik mikro dan apakah produk tersebut juga mengandung plastik mikro.

#3 Ganti cairan pembersih Anda dengan yang natural atau bahan yang ramah lingkungan.

Racun yang terkandung pada detergen dan cairan pembersih lainnya pada akhirnya akan berakhir di lautan.

Bila Anda membaca dengan seksama artikel ini, Anda akan melihat bahwa orca juga ditemukan di perairan tropis seperti di wilayah perairan negara Indonesia.

Racun pada cairan pembersih ini sangat mempengaruhi hormon dan kesehatan produksi orca atau paus pembunuh. Hal ini juga telah diamati oleh peneliti pengamat orca.

#4 Tidak menonton pertunjukan orca di taman laut.

Bila Anda ingin melihat orca secara langsung, sebaiknya gunakan jasa whale watch yang memiliki reputasi yang bagus dalam melindungi kenyamanan dan keselamatan orca juga wisatawan yang mengunjungi.

Jangan menonton perntunjukan orca yang diadakan di taman wisata laut. Hal ini karena sudah banyak bukti-bukti bahwa orca yang berada di taman wisata laut merupakan orca hasil tangkapan paksa dan hasil kawin antara satu taman laut dengan lainnya, sehingga tidak sedikit orca ditaman laut ini yang sama sekali tidak pernah merasakan hidup bebas dilautan, mengalami stres berat, dan menunjukan perilaku yang tidak sehat.

Kesimpulan.

Orca atau paus pembunuh memang sebuah spesies yang luar biasa. Spesies yang diketahui merupakan salah satu spesies yang berbudaya dengan kental diluar spesies manusia.

Orca sebagai predator puncak membuat orca menjadi salah satu makhluk laut yang paling banyak diamati oleh para peneliti pengamat orca dan pengamat laut.

Walaupun orca merupakan spesies dengan status predaor teratas, di lautan orca tidak pernah menyerang manusia. Hanya Tilikum, orca yang dipelihara SeaWorld Florida yang diketahui menyerang manusia sebanyak 3 orang selama hidupnya hingga ketiganya tewas.

Keberadaan orca patut untuk dijaga dan dilindungi. Bila spesies seperti orca yang merupakan apex predator mengalami kepunahan, maka keseimbangan ekosistem laut akan sangat terpengaruh sekali.

Terdapat berbagai cara untuk melindungi orca, tidak terkecuali dari hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan dimulai dari rumah dalam kegiatan sehari-hari.

Sumber

Join The TerraTribe!

Dengan bergabung, Anda bukan hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga mendapat akses informasi eksklusif tentang gaya hidup berkelanjutan, lingkungan, flora, dan fauna.

Jangan khawatir! Kami juga sangat membenci spam. Informasi dari Kami dikirim sebanyak 2 minggu sekali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer Saat Ini


Jelajah Topik

Terbaru di Detak Bumi



JOIN THE TerraTribe!

Dengan bergabung, Anda bukan hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga mendapat akses informasi eksklusif tentang gaya hidup berkelanjutan, lingkungan, flora, dan fauna.

Jangan khawatir! Kami juga sangat membenci spam. Informasi dari Kami dikirim sebanyak 2 minggu sekali.


error: Content is protected !!