Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Masalah Yang Timbul Dari Sampah?

·

·

,
Mengapa Kita Harus Peduli Terhadap Masalah Yang Timbul Dari Sampah?

Sampah. Ya sampah, sebuah persoalan besar yang nyata adanya namun masih banyak yang ingin menutup mata. Masalah yang timbul dari sampah sudah banyak disosialisasikan dan disebarkan diberbagai media sosial agar lebih banyak masyarakat yang peduli.

Namun nyatanya masih sulit untuk menangani sampah ini walaupun sudah ditangan oleh berbagai pihak. Bagaimana dengan kita sebagai anggota masyarakat?

Apakah masyarakat akan tergerak dan ingin segera berturut serta dalam upaya mengurangi sampah? Jawabannya tentu tidak semudah itu. Kira-kira apa sih yang akan terjadi bila masih banyak yang menutup mata terhadap masalah yang timbul dari sampah ini? Dampak buruk dari masalah sampah yang sebenarnya sudah tidak bisa lagi dianggap “lumrah”.

Cara mengurangi sampah saat ini sudah bermacam-macam, mulai dari yang paling mudah yaitu dengan mengolah kompos sendiri dari sampah bekas memasak, mendaur ulang plastik, hingga langkah yang cukup sulit namun sangat signifikan hasilnya yaitu dengan menerapkan gaya hidup zero waste.

Berbagai banyak masalah yang timbul dari sampah yang ada saat ini masih belum cukup untuk menyadarkan masyarakat untuk mulai mengubah gaya hidup.

Kenapa hal ini terjadi? Tentu saja karena masih banyak yang belum memahami dengan dalam masalah yang timbul dari sampah yang ada saat ini hingga mengerti bahayanya terhadap kehidupan sehari-hari. Yuk kita bahas!

masalah yang timbul dari sampah

Kenapa harus peduli terhadap masalah yang timbul dari sampah?

Pernahkah Anda mengamati tempat-tempat pembuangan sampah dilingkungan sekitar Anda? Bagaimana pendapat Anda terhadap tempat pembuangan sampah tersebut?

Mungkin diantara Anda semua ada yang menjawab sampah banyak menumpuk, bau, bau asap pembakaran sampah, dan tidak enak dipandang mata. Padahal masalah dari sampah ada lagi yang lebih parah dampaknya, dimana kita juga akan membahasnya sekarang.

Seperti yang telah kira ketahui, sebagian besar sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunaan metode open dumping dan landfill. Metode open dumping adalah metode yang sederhana, sampah dibuang di TPA tanpa perlakuan lebih lanjut, sedangkan pada metode landfill yaitu sampah diratakan dan dipadatkan dengan alat berat dan dilapisi dengan tanah.

Kedua metode tersebut merupakan metode yang sudah diketahui tidak ramah untuk lingkungan. Hal ini dikarenakan keduanya dapat menimbulkan pencemaran terhadap air, udara dan merusak ekosistem disekitarnya. Selain itu kedua metode ini juga berpotensi menyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan gas yang mendominasi adalah CH(Metana), COdan N2O.

Terdapat juga metode lain yang digunakan negara kita. Metodenya adalah pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan dan daur ulang. Namun metode-metode tersebut masih sedikit digunakan.

Peduli dengan masalah yang timbul dari sampah sangatlah penting agar kita dapat memahami masalah serius yang nyata yang ditimbulkan dari aktivitas manusia.

#1 Dampak sampah terhadap lingkungan.

Masalah yang timbul dari sampah terhadap lingkungan ini sebetulnya sudah diketahu masyarakat namun masih sedikit yang serius menganggapi dan meresapi masalahnya.

Sampah, terutama sampah yang tidak dapat terurai secara alami dan beracun, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah.

TPA melepaskan gas berbahaya seperti metana dan menghasilkan lindi atau cairan beracun yang dapat mencemari tanah dan sumber air.

Pembuangan sampah yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran sungai, laut, dan habitat alami lainnya. Hal ini tentu akan membahayakan satwa liar dan ekosistem pada habitat mereka.

Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah melihat dampak sampah terhadap hewan liar di laut. Sampah-sampah tersebut telah membuat banyak perubahan negatif hingga kematian pada hewan laut.

Telah diketahui juga terdapat kluster kumpulan sampah di laut Pasifik (Great Pacific Garbage Patch). Kumpulan sampah ini merupakan contoh nyata akibat dari perilaku manusia dalam hidupnya yang terus-menerus menghasilkan sampah.

Sampah laut bisa sangat berbahaya bagi kehidupan laut. Misalnya, penyu sering salah mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur, makanan favorit mereka. Burung albatros seringkali salah mengira pelet resin plastik sebagai telur ikan dan memberikannya kepada anak-anaknya, yang akhirnya menjadi mati kelaparan atau mengalami kerusakan organ.

Hal inilah mengapa kita sudah saatnya untuk tidak lagi menutup mata dan mulai untuk lebih mindfull dalam mengambil pemakaian dan konsumsi apapun dalam kehidupan sehari-hari.

#2 Dampak sampah terhadap penipisan persediaan sumber daya alam.

Kehidupan kita saat ini masih banyak menggunakan barang-barang yang dalam pembuatannya membutuhkan sumber daya dari alam.

Ketika kita membuang barang-barang ini, artinya tanpa disadari kita juga turut berkontribusi terhadap penipisan ketersediaan sumber daya alam tersebut. Hal ini juga tentunya berlaku terhadap permintaan ekstraksi terbaru dari sumber daya alam tersebut.

Bila ini terus-menerus terjadi, maka tentunya kita dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Yaitu penipisan terhadap persediaan sumber daya alam yang terus menerus dikeruk, dipompa, dan digali.

Degradasi terhadap alam akan terjadi begitu juga dengan kerusakan pada ekosistem alam, konflik dengan hewan liar yang habitatnya menjadi rusak, hingga kepunahan masal terhadap spesies sekitar sumber daya alam.

Masalah yang timbul dari sampah terhadap sumber daya alam ini tentunya tidak dapat terus menerus dibiarkan. Kita harus lebih bijak dalam memilih barang apa apa saja yang kita pakai.

#3 Dampak sampah terhadap perubahan iklim.

Perubahan iklim yang belakangan ramai dibicarakan dan sudah nyata terasa dampaknya di berbagai penghujung bumi. Ya, salah satu penyebabnya adalah sampah.

Limbah TPA yang sebelumnya sudah kita bahas sangat berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Gas rumah kaca seperti CH(Metana), CO(Karbon dioksida), dan N2O (Nitrous oxide), yang merupakan pendorong utama perubahan iklim.

Gas rumah kaca ini terus menerus berkumpul diatas membuat panas matahari terjebak di bumi dan tidak dapat kembali dengan mulus keluar langit bumi. Hal ini membuat suhu bumi semakin panas dan bila tidak ada tindakan maka bumi akan menjadi berbahaya untuk dihuni.

Limbah dan gas rumah kaca yang timbul dari sampah ini bukan hanya menjadi masalah di negara kita saja. Banyak negara lain yang sudah mulai memperbaiki sistem pengelolaan sampah untuk mengurangi masalah ini.

Bila negara kita terlihat masih belum mampu mengolah sampah dengan optimal maka sebagai masyarakat kita harus mulai bergerak sendiri. Jangan hanya terus-menerus menunggu pergerakan dari pemerintah.

Lakukan banyak riset apa saja yang bisa kita lakukan sendiri mulai darisampah dirumah untuk mulai mengurangi masalah yang timbul dari sampah secara signifikan.

#4 Dampak sampah terhadap kesehatan.

Pernah tidak anda mencium bau asap hasil bakaran sampah disekitar rumah? Apa yang Anda rasakan saat mencium bau asap tersebut? Sangat menyebalkan bukan?

Pembakaran sampah adalah salah satu contoh pemrosesan sampah yang tidak tepat yang sayangnya masih banyak masyarakat yang melakukannya. Pembakaran sampah ini telah banyak membuat resah masyarakat, terutama mereka yang memiliki anggota keluarga yang masih anak-anak atau yang memiliki masalah dengan sistem pernapasan.

Selain itu pengolahan terhadap sampah yang buruk juga tentunya akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Dimana dampak ini akan mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan.

Kontaminasi limbah dari pengolahan sampah yang tidak benar dapat menyebarkan penyakit, dan paparan terhadap limbah berbahaya dapat menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang bagi masyarakat.

#5 Dampak sampah terhadap ekosistem sekitar TPA.

Pernah tidak Anda melihat TPA? Atau minimal Anda melihat gambar TPA dari internet?

masalah yang timbul dari sampah
sampah di daerah aliran sungai

Dari kedua gambar diatas terlihat bagaimana sampah telah mengeklaim begitu luasnya ruang dan tempat yang seharusnya bukan menjadi tempat sampah.

Bisakah Anda membayangkan kerusakan terhadap keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan hidup terhadap tanaman maupun hewan lokal yang hidup disekitar TPA tersebut?

Walaupun kedua gambar diatas mungkin bukan di Indonesia, namun keadaan TPA di negara kita juga tidak jauh berbeda. Coba kita bayangkan dengan seksama, bila kita memiliki tempat tinggal dalam radius 1km dari TPA, kira-kira berdampak tidak dengan kualitas udara dan kebersihan air pada tempat tinggal kita?

Pasti sebagian besar dari Anda tentunya tidak ingin mempunya rumah yang jaraknya berdekatan dengan TPA. Tentunya kita tidak ingin hidup dengan memberikan risiko terhadap kesehatan kita sendiri.

Disinilah letak perbedaan kita dengan makhluk hidup lainnya. Kita masih bisa memilih dan memberikan suara terhadap keputusan yang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana dengan hewan? Bagaimana dengan keragaman biodiversitas yang berlangsung pada lingkungan hidup disekitar TPA tersebut? Coba pikirkan lebih dalam, tentunya ini merupakan masalah besar bukan?

Mungkin ada juga yang bilang “tapi kan untuk menentukan lokasi TPA dilakukan kajian, penelitian, uji kelayakan, dan lain sebagainya”.

Pada kenyataannya, pertumbuhan penduduk yang pesat sekali tetap tidak sebanding dengan kemajuan teknologi yang ada dalam masalah pengelolaan sampah. Sehingga masih banyak masalah yang muncul dari TPA maupun tempat open dumping sampah.

#6 Dampak sampah terhadap masa depan bumi dimana anak-cucu akan hidup.

Kita, manusia, adalah makhluk hidup yang terus berkembang biak. Begitu pesatnya pertumbuhan manusia di muka bumi hingga membuat beberapa negara sulit untuk mengontrol jumlah angka kelahiran. Walaupun ada juga negara yang menghadapi masalah terhadap angka kelahiran yang tidak sesuai dengan ekspektasi negara.

Negara kita Indonesia, merupakan dengan dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Melebihi 200 juta jiwa. Angka ini juga akan terus bertambah.

Pernah tidak Anda berpikir bahwa bayi-bayi yang baru lahir saat ini dimasa depan akan kesulitan untuk hidup dengan kesehatan yang baik bila kita generasi sebelum mereka masih sulit untuk mengubah gaya hidup kita? Generasi yang pada kenyataannya masih banyak yang sulit untuk memahami masalah lingkungan hidup.

Saat ini saja, kita sudah melihat bentuk nyata perubahan iklim. Mulai dari kebakaran hutan, banjir bandang, kepunahan banyak spesies, melelehnya glacier, naiknya permukaan laut, munculnya penyakit baru, dan yang paling terasa adalah kenaikan suhu rata-rata bumi.

Bila Anda saat ini adalah orang tua dengan anak berusia batita dan balita. Pernahkan Anda berpikir tentang hal ini?

Masihkan Anda ingin menutup mata terhadap masalah-masalah seperti ini?

Kesimpulan.

Saat ini seharusnya sudah bukan lagi waktunya untuk tidak acuh terhadap permasalahan yang timbul dari sampah. Mulailah perubahan sedikt demi sedikit dari langkah yang paling sederhana dalam upaya mengurangi sampah. Jangan pernah berpikir bahwa perubahan satu orang tidak berpengaruh terhadap permasalahan ini. Karena pada kenyataanya satu individu rata-rata menghasilkan sebanyak 248 kg sampah pertahunnya.

Yuk, mulai mulai berubah dari sekarang.

Join The TerraTribe!

Dengan bergabung, Anda bukan hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga mendapat akses informasi eksklusif tentang gaya hidup berkelanjutan, lingkungan, flora, dan fauna.

Jangan khawatir! Kami juga sangat membenci spam. Informasi dari Kami dikirim sebanyak 2 minggu sekali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer Saat Ini


Jelajah Topik

Terbaru di Detak Bumi



JOIN THE TerraTribe!

Dengan bergabung, Anda bukan hanya menjadi bagian dari komunitas, tetapi juga mendapat akses informasi eksklusif tentang gaya hidup berkelanjutan, lingkungan, flora, dan fauna.

Jangan khawatir! Kami juga sangat membenci spam. Informasi dari Kami dikirim sebanyak 2 minggu sekali.


error: Content is protected !!