Semakin hari, isu lingkungan semakin mendesak untuk diatasi. Mulai dari perubahan iklim, pencemaran plastik, hingga krisis energi – semua ini membutuhkan kontribusi kita semua untuk menjaga bumi tetap sehat dan nyaman ditinggali. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menerapkan contoh perilaku ramah lingkungan yan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin terdengar sederhana, tapi jika kita melakukannya secara konsisten, perubahan kecil ini bisa berdampak besar.
Disini terdapat 45 contoh perilaku ramah lingkungan yang bisa Anda langsung untuk diterapkan sehari-hari yang dapat membuat Anda turut berkontribusi menjaga bumi.
- Contoh perilaku ramah lingkungan yang bisa langsung diterapkan sehari-hari.
- #1 Mengunakan tas sendiri untuk membawa belanjaan.
- #2 Membawa botol minum sendiri.
- #3 Bawa wadah makanan sendiri.
- #4 Gunakan sedotan yang bisa dipakai berulang.
- #5 Matikan lampu saat tidak digunakan.
- #6 Menggunakan lampu LED.
- #7 Mencabut alat elektronik dari sumber listrik saat sedang tidak dipakai.
- #8 Gunakan mode hemat energi pada perangkat yang dimiliki.
- #9 Mengurangi waktu mandi.
- #10 Tutup keran air saat tidak digunakan.
- #11 Menggunakan shower yang hemat air.
- #12 Kumpulkan air hujan untuk menyiram tanaman.
- #13 Daur ulang barang bekas.
- #14 Menggunakan kertas bekas untuk catatan atau lembar latihan.
- #15 Mencetak dokumen hanya bila diperlukan.
- #16 Beli produk dengan kemasan yang paling minimal.
- #17 Dukung produk lokal
- #18 Pilih bahan makanan organik.
- #19 Gunakan peralatan masak non-plastik.
- #20 Mengadopsi pola makan nabati beberapa hari dalam seminggu.
- #21 Membuat kompos dari sisa-sisa makanan.
- #22 Menghindari penggunaan styrofoam.
- #23 Menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan.
- #24 Mengurangi penggunaan tisu basah.
- #25 Menyumbangkan barang yang tidak dipakai lagi.
- #26 Berpikir kembali sebelum berbelanja atau membeli barang-barang baru.
- #27 Membeli pakaian bekas yang masih bagus.
- #28 Membiasakan berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk perjalanan berjarak dekat dan pendek.
- #29 Menanam pohon dan tanaman lokal dirumah.
- #30 Membuat kebun organik kecil di halaman rumah atau balkon.
- #31 STOP Membakar sampah!
- #32 Menggunakan peralatan yang bisa dipakai berulang-ulang.
- Penutup: Langkah Kecil untuk Dampak Besar
Contoh perilaku ramah lingkungan yang bisa langsung diterapkan sehari-hari.
#1 Mengunakan tas sendiri untuk membawa belanjaan.
Kami yakin contoh aktvitas ramah lingkungan yang satu ini sudah banyak sekali yang mengetahui dan melakukannya.
Namun, as easy as it is, sayangnya masih belum semua menyadari kalau perilaku ini sebenarnya memiliki pengaruh yang sangat besar sekali terhadap lingkungan sehingga masih banyak juga yang belum menerapkan.
Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang ada saat ini dan ini disebabkan oleh ulah kita, manusia.
Biasakan membawa tas kain atau keranjang anyaman pasar setiap kali berbelanja untuk mengurangi penggunaan plastik. Tas kain lebih kuat, bisa digunakan berulang kali, dan mengurangi jumlah sampah plastik yang sulit terurai.
Plastik terbuat dari polimer, kadang-kadang berasal dari zat alami, tetapi lebih sering dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi.
Sekarang Anda sudah memahami pentingnya penggunaan tas belanja sendiri, bukan?
#2 Membawa botol minum sendiri.
Perilaku ini selain mudah, sebenarnya juga bisa membuat Anda lebih sehat dan hemat.
Kok bisa?
Kebanyakan minuman kemasan botol yang ada dipasaran mengandung gula dan bahan pengawet. Selain itu harga minuman botol kemasan memang terlihat murah, namun bila Anda termasuk yang rutin membelinya, maka tanpa disadari pengeluaran terhadap botol kemasan tersebut menjadi terbilang besar setiap bulannya.
Botol dan cup plastik bisa membutuhkan waktu hingga 450 tahun untuk terurai di tempat pembuangan sampah. Lama betul ya? Hal ini karena botol plastik terbuat dari polietilena tereftalat (PET), bahan yang ringan dan fleksibel, tetapi tidak bisa diurai oleh bakteri.
Botol dan cup plastik bisa membutuhkan waktu hingga 450 tahun untuk terurai di tempat pembuangan sampah.
Daripada membeli minuman dengan botol kemasan plastik sekali pakai, bawalah botol minum yang bisa diisi ulang.
Saat pergi ke kedai kopi kesayangan Anda, jangan lupa untuk membawa dan menggunakan botol dan cup milik Anda sendiri.
#3 Bawa wadah makanan sendiri.
Perilaku ramah lingkungan ini cocok sekali untuk Anda yang suka berkulineran dan pekerja kantoran yang tidak membawa bekal.
Hobby kuliner dan jajan kaki lima memang menyenangkan dan cukup memudahkan banyak rumah tangga dan individu yang sedang tidak dapat memasak makanannya sendiri.
Namun dibalik hobi jajan dan mudahnya jangakauan makanan sudah jadi pada kehidupan saat ini terdapat efek samping terhadap lingkungan yang cukup mengganggu stabilnya kehidupan di bumi.
Apa saja efek sampingnya? Anda tentunya bisa menebaknya, yaitu sampah bungkusan makanan dan kebersihan lingkungan akibat dari masih banyaknya pedagang kaki lima dan konsumen yang kurang peduli pencemaran (seperti membuang air bekas cuci piring dan bekas makanan sembarangan ) dan sampah yang timbul dari dagangan mereka.
Dari sini tentunya Anda bisa mengkaitkan kenapa dengan membawa wadah sendiri merupakan contoh perilaku ramah lingkungan yang sangat dapat membantu mengurangi masalah yg ada.
Jika Anda sering membeli makanan di luar, gunakan wadah makanan sendiri. Tindakan ini akan mengurangi limbah dari kemasan plastik dan styrofoam yang sulit terurai akibat dari bungkusan makanan yang Anda beli.
#4 Gunakan sedotan yang bisa dipakai berulang.
Sedotan, lagi-lagi sebuah hal kecil dan sepele, namun memberikan dampak negatif yang cukup besar terhadap lingkungan.
Selain mengotori lingkungan karena sulit untuk didaur ulang, sedotan juga berbahaya bagi satwa liar.
Kebanyakan sampah plastik seperti sedotan akhirnya berakhir di lautan. Sehingga banyak satwa laut yang menjadi korban dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap sampah dan tidak bijaknya dalam mengambil keputusan sehari-hari untuk lebih ramah lingkungan.
Sedotan plastik merupakan salah satu penyumbang sampah plastik yang sulit didaur ulang. Ganti dengan sedotan stainless steel atau bambu yang bisa dipakai berulang kali.
Banyak satwa laut yang menjadi korban dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap sampah dan tidak bijaknya dalam mengambil keputusan sehari-hari untuk lebih ramah lingkungan.
#5 Matikan lampu saat tidak digunakan.
Sebuah langkah yang sederhana sekali bukan?
Kami yakin banyak dari Anda yang sudah mampu melakukan perilaku ramah lingkungan yang satu ini.
Bagi yang belum, coba ingat-ingat kembali kapan terakhir kali Anda lupa mematikan lampu? dan seberapa sering Anda melakukan itu?
Mungkin masih banyak yang berpikir “ah, lampu sekecil ini doang paling berapa sih pakai energinya”. Nah, sekarang coba bayangkan orang yang berpikiran seperti ini dikalikan 100 atau bahkan 1000 orang. Energi yang dipakai untuk menyalakan lampu yang tidak dimatikan tersebut merupakan pemborosan.
Biasakan mematikan lampu di ruangan yang tidak dipakai. Hemat energi ini bisa menurunkan tagihan listrik sekaligus membantu mengurangi beban lingkungan.
#6 Menggunakan lampu LED.
Sudah banyak yang mengetahui kalau lampu LED menggunakan energi dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan lampu non-LED.
Besar penggunaan energi pada lampu non-LED bohlam pijar tradisional biasanya menggunakan listrik sebesar 25–100 watt (W). Misalnya, bohlam pijar 60 W yang digunakan selama dua jam sehari akan mengonsumsi:
- 0.84 kWh perminggu
- 3.65 kWh perbulan
- 43.8 kWh pertahun
Bandingkan dengan bohlam LED yang biasanya menggunakan listrik sebesar 2–18 W. Misalnya, bohlam LED 10 W yang digunakan selama dua jam sehari mengonsumsi:
- 0.14 kWh perminggu
- 0.61 kWh perbulan
- 7.30 kWh pertahun
Perbedaannya sangat signifikan sekali, kan?
Sekarang Anda bayangkan angka diatas adalah angka konsumsi normal untuk bagi ratusan juta rumah yang ada di Indonesia, tentunya menjadi sebuah angka yang besar untuk energi yang harus dihasilkan oleh pembangkit listrik, bukan?
LED dapat mengurangi konsumsi energi hingga 95%. Departemen Energi AS menyatakan bahwa lampu LED menggunakan listrik 75 persen lebih sedikit daripada lampu pijar.
#7 Mencabut alat elektronik dari sumber listrik saat sedang tidak dipakai.
Tahukah Anda bahwa terdapat beberapa alat elektronik yang masih memakan energi saat tersambung sumber listrik meskipun sedang dalam tidak digunakan?
Peralatan apa pun yang memiliki LCD, lampu, atau jam, seperti pemutar DVD atau DVR, dekoder kabel, televisi, atau microwave, mengonsumsi listrik bahkan saat dimatikan.
Perangkat dengan mode daya tidur atau siaga tidak akan pernah sepenuhnya mati, sebaliknya, perangkat tersebut akan masuk ke mode siaga dimana mode ini akan tetap mengonsumsi listrik.
Banyak perangkat elektronik yang menggunakan listrik bahkan saat dalam mode siaga atau dimatikan, fenomena yang dikenal sebagai efek hantu (phantom effect):
- Perangkat hiburan: Televisi, dekoder, pemutar DVD atau DVR, konsol permainan, dan dekoder
- Komputer: Komputer desktop dan pengisi daya laptop
- Peralatan lain: Microwave, pemanggang roti, pembuat kopi, stereo, pengering rambut, dan pengisi daya ponsel
Untuk menghemat energi, Anda dapat mencoba mencabut perangkat elektronik saat tidak digunakan, atau mencolokkan beberapa perangkat ke pelindung lonjakan arus.
Cabut charger ponsel atau laptop setelah baterai terisi penuh. Soket colokan yang kosong tidak menggunakan listrik apa pun, karena arus tidak dapat mengalir ke mana pun.
#8 Gunakan mode hemat energi pada perangkat yang dimiliki.
Pada perilaku ini, kuncinya adalah less charging.
Sekarang hampir semua orang memiliki perangkat minimal sebanyak satu buah.
Seperti yang kita semua ketahui, setiap perangkat yang kita miliki saat ini baik smartphone, tablet, laptop, camera, dan lain sebagainya, semua membutuhkan konsumsi listrik untuk dapat dioperasikan.
Kenapa sebaiknya menggunakan mode hemat energi atau power saver mode?
Ketika kita mengatur smartphone dan tablet kita untuk aktif pada performance mode atau mode selain power saving mode, artinya perangkat yang kita miliki akan mengkonsumsi energi pada baterai lebih banyak sehingga baterai akan lebih cepat habis dan harus di charge kembali.
Begitu juga dengan laptop, dimana ketika lebih banyak menggunakan sleep mode saat tidak dipakai dibandingkan dengan mematikan perangkat, maka baterai juga akan tetap terpakai. Sebaiknya matikan laptop ketika laptop selesai digunakan.
Pengurangan konsumsi pada baterai akan mengurangi banyak jumlah kita harus me-recharge perangkat. Sehingga daya listrik atau energi yang kita butuhkan akan menjadi lebih berkurang.
#9 Mengurangi waktu mandi.
Pernah tidak Anda mengukur durasi waktu normal mandi Anda?
Mungkin ada yang berpikir kurang kerjaan banget mengukur waktu mandi.
Namun, terkadang kita lupa.
Ada yang cara mandinya adalah shower atau keran air akan terus dibuka dari awal mandi hingga selesai.
Ada pula, yang cara mandinya adalah mengambil air terus menerus dengan gayung hingga menghabiskan menggunakan 2/3 air dalam bak mandi dan mau tidak mau air harus terus diisi.
Selain borosnya air, biasanya kebanyakan kamar mandi harus terus-menerus dinyalakan lampunya selama digunakan.
Tidak hanya itu saja, saat ini di kota-kota besar di Indonesia memakai pemanas air untuk kamar mandi sudah menjadi hal yang lumrah.
Tahukah Anda, energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air juga cukup banyak. Sehingga ketika durasi waktu mandi Anda lama dan shower atau keran air terus menerus dinyalakan, maka pemanas air juga akan terus bekerja.
Sehingga, mulai saat ini mulailah untuk mencoba mengurangi durasi waktu Anda mandi untuk lebih berhemat dalam penggunaan air, listrik, juga energi yang harus di keluarkan saat mandi.
#10 Tutup keran air saat tidak digunakan.
Yuk ah, bapak, ibu, kakak, adik, yang saat cuci piring keran airnya harus terus-menerus mengalir. Atau juga Anda semua yang saat mandi keran atau shower harus terus-menerus dibuka.
Jangan dong ya…
Sekiranya Anda semua sudah tahu kenapa boros air itu tidak baik untuk linkungan. Terlebih lagi sudah banyak daerah yang mengalami krisis air bersih.
Mungkin juga sebagian dari Anda ada yang berpikir, ah.. air dirumah kan dari sumur sendiri.. tidak bayar jadi tidak berpengaruh terhadap pengeluaran..
Ini merupakan pemikiran yang sangat salah dan tidak baik. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sumur resapan terbukti nyata di Kota Jakarta.
Pengambilan air tanah secara besar-besaran setidaknya dalam 40 tahun terakhir, telah membuat struktur tanah di bawah kota Jakarta hancur. Ditambah besarnya beban badan jalan, struktur bangunan, dan aneka macam infrastruktur kota, tanah Jakarta pun ambles.
Jadi lebih baik kita coba ubah kebiasaan boros air ini mulai dari sekarang.
#11 Menggunakan shower yang hemat air.
Nah, seperti yang kita sudah bahas sebelumnya, penghematan air itu dapat membuat perubahan yang signifikan dalam upaya pemeliharaan lingkungan.
Saat ini sudah banyak shower baik untuk mandi maupun toilet yang dapat berhemat aliran air saat pemakaiannya.
Ingat, penghematan air itu dapat membuat perubahan yang signifikan dalam upaya pemeliharaan lingkungan.
Bila mungkin, gantilah semua shower dirumah dengan shower yang bisa berhemat air.
#12 Kumpulkan air hujan untuk menyiram tanaman.
Saat ini kebanyakan orang menyiram tanaman dengan cara langsung menggunakan selang air yang tersambung langsung dengan keran.
Ada cara yang dapat membuat penyiraman air lebih berhemat yaitu dengan menggunakan air hujan.
Menampung air hujan atau membuat sistem penampungan air hujan yang bisa di gunakan salah satu sumber air dirumah merupakan langkah yang sangat baik untuk lingkungan.
#13 Daur ulang barang bekas.
Daur ulang atau recycle, adalah salah satu perilaku yang masuk kedalam prinsip 5R pada gaya hidup zero waste.
Mulailah berpikir lebih dalam dan bijak saat ingin membuang barang yang ada di rumah. Jumlah sampah yang menumpuk di TPAS (tempat pembuangan akhir sampah) sudah sangat di luar nalar, merusak lingkungan, dan sangat mempengaruhi kehidupan disekitarnya.
Barang-barang seperti botol plastik, kertas, dan logam bisa didaur ulang. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya dan buang di tempat yang menyediakan jasa daur ulang.
#14 Menggunakan kertas bekas untuk catatan atau lembar latihan.
Apakah contoh perilaku ramah lingkungan ini mengingatkan Anda pada bungkusan gorengan? hehehe…
Apabila Anda termasuk orang yang menggunakan smartphone untuk mencatat daftar belanjaan yang harus dibeli, ini sudah merupakan kebiasaan baik dan bisa terus dilanjutkan.
Namun, apa bila Anda termasuk ke dalam orang-orang yang suka menggunakan sticky notes atau lembaran kertas baru baik dari buku atau kertas baru, perilaku ini harus mulai diubah dari sekarang.
Bagi Anda yang sudah memiliki anak, perilaku ramah lingkungan ini juga harus mulai diterapkan. Ketika anak sudah memasuki usia PAUD atau taman kanak-kanak, gunakan kertas bekas yang tidak dipakai, yang masih memiliki halaman kosong untuk mereka gunakan sebagai kertas gambar.
Begitu juga untuk lembar latihan saat belajar untuk anak yang sudah berusia lebih besar.
Namun ingat, selalu lakukan pemilahan terhadap kertas bekas, jangan sampai kertas yang digunakan berisi dokumen yang berisi informasi penting.
Walaupun kertasnya sudah tidak digunakan, tentu saja ada kertas-kertas bekas tertentu yang lebih baik dihancurkan agar informasinya tidak dilihat oleh orang yang tidak seharusnya melihat.
#15 Mencetak dokumen hanya bila diperlukan.
Mulai kurangan pencetakan dokumen yang tidak perlu dicetak.
Bila Anda bekerja dikantor, mulai beri saran kepada kantor Anda untuk lebih banyak menggunakan dokumen digital.
Begitu juga dengan adik-adik yang masih sekolah. Tidak perlu lagi mencetak slide materi hingga berpuluh-puluh lembar. Ada yang masih seperti ini? Jangan ya dek ya…
Lalu, kalau harus mencetak bagaimana?
Untuk hal yang tidak terlalu penting, bisa gunakan kertas bekas.
Untuk hal yang lebih penting, bila memungkinkan cetaklah dengan cara bolak-balik.
Mungkin saat membaca ini, ada sebagian dari Anda yang bertanya, kok sebegitunya banget sama kertas?
Untuk membuat kertas dibutuhkan serat selulosa, atau cellulose fibers. Kebanyakan cellulose fibers yang dipakai untuk membuat kertas saat ini berasal dari tanaman.
Praktik pertanian untuk menghasilkan tanaman yang dibutuhkan untuk membuat kertas masih banyak yang belum memenuhi standardisasi keramahan lingkungan.
Disinilah kita sebagai konsumen harus berperan, yaitu lebih bijak dalam menggunakan kertas.
#16 Beli produk dengan kemasan yang paling minimal.
Contoh perilaku ramah lingkungan yang satu ini sangat mendukung upaya pengurangan jumlah sampah.
Pilih produk yang tidak menggunakan banyak kemasan plastik atau kemasan sekali pakai.
Selain itu pilih produk yang kemasannya ramah lingkungan.
Kemasan yang ramah lingkungan adalah sebagai berikut’
- Kemasan kardus yang mudah terurai secara alami dan waktu penguraiannya singkat
- Kemasan yang dapat digunakan kembali seperti food container yang bisa dipakai sebagai tempat untuk menyimpan makanan didalam kulkas
- Kemasan biofoam yang terbuat dari pati dan serat sehingga mudah diurai secara alami
Yuk, mulai sekarang kita harus bisa lebih bijak membeli produk yang kemasannya ramah untuk lingkungan.
#17 Dukung produk lokal
Kenapa kita harus lebih banyak mendukung produk lokal?
Apakah jawabannya untuk lebih mencintai produk Indonesia? Well, jawaban ini tidak salah, namun hampir tepat.
Produk lokal yang disinggung di sini adalah produk yang berasal dari daerah tempat Anda menetap saat ini.
Dengan memilih produk lokal sesuai dengan daerah yang tempat Anda menetap, artinya Anda turut berupaya dalam mengurangi jejak karbon yang muncul akibat dari transportasi saat pendistribusian produk dari produsen sampai ketempat penjualan.
#18 Pilih bahan makanan organik.
Petani sayuran organik biasanya lebih ramah lingkungan pada praktik pertaniannya.
Mereka tidak menggunakan pestisida yang tentunya berbahaya bagi tubuh saat tidak sengaka terkonsumsi.
Selain itu cara bertani organik juga tidak menggunakan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan ekosistem sekitar pertanian.
#19 Gunakan peralatan masak non-plastik.
Bagi Anda yang hobi sekali memasak, memang saat ini sepertinya banyak peralatan masak yang bagus dengan harga yang menggiurkan.
Kelemahan dari peralatan masak plastik adalah cepat rusak sehingga tidak bisa bertahan lama.
Ketika rusak mau tidak mau Anda membeli yang baru. Bila Anda menyadari tentunya ini merupakan sikap yang tidak ramah lingkungan karena jumlah sampah yang timbul dari peralatan masak yang rusak menjadi banyak dan membuat boros keuangan.
Bagaimana dengan peralatan masak yang terbuat dari silicone?
Peralatan masak yang terbuat dari silikon bukanlah produk yang ramah lingkungan. Kenapa? karena silikon terbuat dari polimer plastik dan menggunakan bahan bakar fosil dalam proses pembuatannya.
Memang betul kalau peralatan masak terbuat dari silikon memiliki durabilitas yang kuat, tahan lama, dan tidak lengket.
Ingat, silikon terbuat dari polimer plastik dan menggunakan bahan bakar fosil dalam proses pembuatannya.
Namun yang perlu kita ingat disini adalah mindset kita dalam menjaga lingkungan.
Ketika proses pembuatan peralatan masak melibatkan proses yang tidak ramah lingkungan, artinya produk tersbut menjadi tidak ramah lingkungan dan harus dipertimbangkan kembali apakah layak untuk dibeli.
Jadi sebaiknya pakai alat masak yang bagaimana?
Gunakan alat masak yang terbuat dari stainless steel, walaupun sedikit mahal tapi sangat tahan lama dan lebih baik untuk kesehatan tubuh kita.
#20 Mengadopsi pola makan nabati beberapa hari dalam seminggu.
Kami disini pernah membahas tentang makanan berkelanjutan. Baca dulu yuk!
Bila Anda belum tahu, sampai saat ini peternakan merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar.
Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak aktifis lingkungan yang menyerukan gaya hidup vegan ataupun vegetarian.
Tenang, disini kami tidak akan meminta Anda untuk menjadi seorang vegan atau vegetarian.
Namun, bila Anda dan keluarga termasuk yang sering kali mengkonsumsi daging hasil ternak seperti ayam atau sapi, kami ingin mengajak Anda untuk sedikit mengubah pola makannya.
Pola makan 2 kali ikan tambah 1 kali daging atau 1 kali ayam dalam satu minggu, lalu sisanya sayuran. Sehingga pola makan mendjadi 3-4 hari dengan protein hewan dan sisanya hari sayuran dalam satu minggu.
Selain itu kacang-kacangan juga dapat digunakan sebagai pengganti protein.
#21 Membuat kompos dari sisa-sisa makanan.
Membuat kompos itu ternyata tidak sesulit yang dibayangkan.
Tidak percaya? Coba baca artikel cara membuat kompos di rumah yang pernah kami buat ini.
Biasanya para orang-orang yang menggandrungi tanaman hias sudah hafal betul pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan untuk membeli pupuk.
Mungkin kompos buatan Anda sendiri patut dicoba untuk melihat perbedaan penghematan terhadap pengeluaran tersebut.
Selain itu dengan membuat kompos, Anda juga turut mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPAS (tempat pembuangan akhir sampah).
#22 Menghindari penggunaan styrofoam.
Nah, yang suka jajan tolong perhatikan sekali soal ini ya.
Terdapat 4 alasan utama kenapa kita harus berhenti menggunakan styrofoam. Styrofoam berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan makhluk hidup termasuk manusia.
- Styrofoam bersifat non-biodegradeable atau sulit untuk diuraikan secara hayati. Selain itu, styrofoam membutuhkan waktu yang lama sekali untuk hancur di lautan.
- Mengandung racun. Styrofaoam mengandung styrene atau stirena, yaitu bahan kimia beracun yang berbahaya bagi tubuh manusia dan hewan. Stirena dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan, masalah gastrointestinal, serta efek pada sistem saraf. Bahkan stirena telah dihubungkan sebagai salah satu penyebab leukimia dan kanker limfoma. Stirena dapat meresap kedalam makanan dan minuman, juga mengkontaminasi air pada sistem perairan baik laut maupun perairan sungai.
- Menimbulkan sampah. Styrofoam menjadi salah satu bentuk sampah terbanyak yang dihasilkan secara rutin setiap harinya oleh manusia. Setyrofoam ini dapat terpecah menjadi potongan yang sangat kecil sehingga akhirnya mengkontaminasi lingkungan.
- Mengapung. Styrofoam mudah sekali mencemari sungan dan lautan sehingga selain berbahaya untuk lingkungan dan mencemari perairan, styrofoam yang mengapung membahayakan hewan liar dan ekosistem yang tercemar oleh styrofoam.
Lalu alternatif bagi Anda yang suka membeli makanan dari luar apa?
Mulailah membawa tempat bekal sendiri untuk digunakan sebagai tempat makanan yang Anda beli.
#23 Menggunakan produk pembersih yang ramah lingkungan.
Produk pembersih komersial yang biasanya kita temukan di pasaran merupakan produk-produk produksi masal yang menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak ramah lingkungan.
Produk pembersih ramah lingkungan itu seperti apa contohnya?
Terdapat produk pembersih lingkungan yang mungkin belum terlalu umum digunakan atau biasanya digunakan di daerah terpencil.
- Sabun lerak. Anda pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata lerak. Iya, betul, sabun lerak yang juga sering digunakan untuk mencucui batik tulis. Biji lerak mengandung saponin, senyawa alami yang mampu menghasilkan busa dan berfungsi sebagai pembersih efektif. Sabun dari biji lerak dapat digunakan untuk mencuci pakaian, peralatan dapur, hingga membersihkan tubuh karena sifatnya yang ramah lingkungan dan aman untuk kulit sensitif. Anda dapat membeli sabun lerak yang sudah jadi di pasar atau toko online, atau bahkan membuatnya sendiri di rumah dengan cara merebus biji lerak untuk menghasilkan ekstrak cairnya.
- Soda kue. Soda kue, atau baking soda, memiliki sifat abrasif yang lembut, sehingga cocok digunakan untuk membersihkan berbagai jenis permukaan tanpa merusaknya, termasuk kaca, keramik, stainless steel, hingga permukaan berlapis. Selain itu, soda kue juga memiliki kemampuan menghilangkan noda, bau tidak sedap, dan kotoran membandel. Untuk menggunakannya, campurkan soda kue dengan sedikit air hingga membentuk adonan. Adonan ini dapat dioleskan langsung ke area yang ingin dibersihkan, seperti noda di wastafel, kerak di panci, atau bahkan permukaan kompor. Setelah dioleskan, gosok perlahan menggunakan kain lembut atau spons, lalu bilas dengan air bersih.
- Minyak cengkih. Minyak cengkih adalah bahan alami yang efektif dalam membunuh jamur, mengusir ngengat dapur, dan mengendalikan gegat, berkat sifat antijamur, antimikroba, dan insektisidanya. Untuk membuat larutan pembersih alami, campurkan 1/4 sendok teh minyak cengkih ke dalam satu liter (atau sekitar empat gelas) air. Anda juga dapat meningkatkan efektivitasnya dengan mencampurkan minyak cengkih ke dalam campuran air dan cuka, yang membantu melarutkan kotoran dan mengatasi bau tidak sedap. Larutan ini dapat digunakan untuk membersihkan area yang rentan terhadap pertumbuhan jamur, seperti kamar mandi, dapur, atau lemari penyimpanan.
- Sabut kelapa sebagai pengganti spons biasa. Sabut kelapa alami dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membersihkan permukaan dengan lebih efektif. Sabut kelapa, selain ramah lingkungan, juga cukup abrasif untuk membersihkan noda membandel tanpa merusak permukaan. Jika sabut kelapa sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi, Anda dapat menjadikannya sebagai kompos karena bahan ini 100% organik dan mudah terurai di tanah, sehingga tidak menambah sampah.
Selain bahan-bahannya tidak sulit untuk didapat, produk pembersih ramah lingkungan juga mudah untuk diaplikasikan, bukan? Yuk dicoba di rumah!
#24 Mengurangi penggunaan tisu basah.
Memang tisu basah awalnya diciptakan untuk membuat pengerjaan bersih-bersih menjadi lebih mudah dan cepat.
Namun, yang tidak banyak diketahui orang-orang adalah tisu basah sering kali mengandung serat plastik mikro yang membuatnya sulit terurai di alam, sehingga berkontribusi pada penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan, terutama di laut.
Selain itu, penggunaannya yang sekali pakai menjadikannya kurang ramah lingkungan karena menimbulkan labih banyak sampah.
Sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan, gunakan lap kain berbahan katun atau microfiber yang dapat dicuci ulang dan digunakan berkali-kali.
Lap kain ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat biaya dalam jangka panjang.
Anda dapat mencuci lap tersebut dengan mudah setelah digunakan, sehingga tetap higienis untuk pemakaian berikutnya.
Ingat, tisu basah sering kali mengandung serat plastik mikro yang membuatnya sulit terurai di alam, sehingga berkontribusi pada penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan, terutama di laut.
#25 Menyumbangkan barang yang tidak dipakai lagi.
Menyumbangkan barang bekas yang masih layak pakai adalah salah satu cara sederhana yang turut mendukung keberlanjutan sekaligus membantu sesama.
Barang-barang seperti pakaian, perabot rumah tangga, mainan, atau buku yang sudah tidak terpakai di rumah, tetapi masih dalam kondisi bagus, bisa menjadi sangat berarti bagi orang lain yang membutuhkan.
Dengan mendonasikan barang bekas, Anda tidak hanya mengurangi penumpukan barang di rumah, tetapi juga membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS).
Untuk mulai mendonasikan barang bekas, pertama-tama sortir barang-barang yang masih layak digunakan. Pastikan barang tersebut bersih, tidak rusak parah, dan masih memiliki nilai guna.
Selanjutnya, cari lembaga amal, yayasan sosial, atau komunitas di sekitar tempat tinggalmu yang menerima donasi barang bekas, seperti panti asuhan, bank pakaian, atau organisasi lingkungan.
Anda juga bisa memanfaatkan platform online yang menghubungkan donatur dengan penerima bantuan. Dengan con perilaku ramah lingkungan ini, barang yang sudah tidak bermanfaat bagimu bisa membawa manfaat besar bagi orang lain, sekaligus mengurangi limbah di bumi.
#26 Berpikir kembali sebelum berbelanja atau membeli barang-barang baru.
Salah satu masalah terbesar yang ada di Bumi yang merusak lingkungan adalah over consumption atau pembelian barang yang berlebihan oleh konsumen dan trik pemasaran dan produksi yang mengejar profit semata oleh produsen barang.
Masalah ini sangat menonjol sekali.
Semakin banyak orang menjadi “over buy“.
Impulsive buying semakin menjadi-jadi.
Juga semakin banyak pula orang membeli barang-barang yang sebenarnya mereka tidak perlu.
Memang sulit sekali tentunya. Ditengah sepak terjang banyak toko baik online maupun offline yang menawarkan berbagai macam diskon menggiurkan.
Kebanyakan orang masih banyak yang cara berpikirnya ‘yang penting beli dulu mumpung murah dan deal bagus, urusan dipakai atau tidaknya belakangan’.
Disinilah kenapa berpikir lebih dalam sebelum melakukan sebuah pembelian sangatlah baik dan bijak. Bukan hanya untuk lingkungan tetapi juga keramahan dompet Anda.
Cobalah mulai sekarang biasakan diri untuk menahan diri dan berpikir lebih dalam sebelum membuat keputusan membeli sesuatu.
Yuk! Pelan-pelan bisa berubah dalam urusan perbelanjaan ini.
#27 Membeli pakaian bekas yang masih bagus.
Apakah Anda termasuk orang-orang yang suka sekali belanja fashion?
Fashion saat ini juga menjadi sebuah masalah yang cukup rumit untuk diatasi.
Jumlah sampah yang menumpuk akibat fashion juga sudah diluar akal sehat.
Hadirnya fast fashion juga semakin memperburuk keadaan aftermath yang muncul akibat dunia fashion.
Disinilah perilaku untuk membeli pakaian bekas yang masih bagus sangat berperan untuk memberikan perlawanan terhadap industri fast fashion dan menjadi perilaku yang cukup ramah untuk lingkungan.
Kenapa sih pakaian bekas?
Pakaian-pakaian yang sudah terlebih dulu dibuat banyak sekali yang memiliki kualitas jauh lebih baik dibandingkan dengan pakaian-pakaian murah yang baru diproduksi saat ini.
Sehingga bila sudah tidak dipakai dan dirawat dengan baik oleh pemakai sebelumnya, kualitasnya masih akan terus terjaga dengan baik dan bahkan lebih tidak mudah rusak.
Bayangkan kalau pakaian-pakaian yang tidak mudah rusak ini berakhir di TPAS. Tentunya membutuhkan waktu yang lama sekali untuk mengurainya, bukan?
Saat ini sudah banyak toko-toko terpercaya yang menjual pakaian bekas berkualitas baik dan masih sangat layak pakai.
Dengan melakukan contoh perilaku ramah lingkungan ini, Anda juga bisa berhemat lebih banyak tentunya.
#28 Membiasakan berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk perjalanan berjarak dekat dan pendek.
Di Indonesia, kebanyakan orang masih memilih menggunakan motor ketika bepergian dalam jarak dekat.
Memang menggunakan motor untuk jarak dekat sangatlah efisien dan cepat. Namun, ada akibat yang kurang diperhatikan dan disadari oleh banyak orang dalam hal ini, yaitu kurang ramahnya motor terhadap lingkungan.
Motor menggunakan BBM sama seperti transportasi umum lainnya, sehingga turut menyumbangkan emisi karbon dan polusi terhadap udara.
Jumlah pengguna motor di jalanan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta sangat banyak!
Untuk lebih ramah lingkungan, mulailah berjalan kaki dan menggunakan sepeda bila dirasa terlalu lelah untuk berjalan.
Malas? Mau cepat?
Jangan dong ya…
Contoh perilaku ramah lingkungan ini sangat baik untuk kita semua.
Ada keuntungan lain selain lebih ramah lingkungan bila Anda melakukan jalan kaki dan naik sepeda, yaitu menjadi lebih sehat karena Anda jadinya membuat tubuh Anda untuk bergerak lebih banyak.
#29 Menanam pohon dan tanaman lokal dirumah.
Menanam pohon di rumah dapat memberikan banyak manfaat.
Lalu, maksudnya phono dan tanaman lokal bagaimana?
Apakah pohon dan tanaman lokal dari Indonesia?
Maksud dari pohon dan tanaman lokal disini adalah pohon dan tanaman yang memang memiliki asal asli dari tempat Anda tinggal.
Kenapa sebaiknya pohon dan tanaman lokal?
Menanam pohon dan tanaman lokal dapat berperan untuk merestorasi ekosistem yang rusak akibat pembangunan didaerah Anda.
Langkah yang sederhana sekali bukan? Namun hasilnya sangat baik untuk keaneka ragaman hayati asli yang berdara di tempat tinggal Anda.
#30 Membuat kebun organik kecil di halaman rumah atau balkon.
Membuat kebun kecil di halaman rumah atau balkon tidak hanya memberikan keindahan dan kesegaran pada lingkungan, tetapi juga menjadi langkah praktis untuk mendapatkan hasil panen segar secara organik.
Dengan menanam sayuran, rempah-rempah, atau buah-buahan seperti ketimun, terong, tomat dan lainnya sendiri, kamu dapat memastikan bahwa produk yang dikonsumsi bebas dari pestisida kimia berbahaya.
Selain lebih sehat untuk tubuh, praktik ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada produk komersial yang sering kali melalui proses distribusi panjang.
Proses distribusi ini, mulai dari transportasi hingga penyimpanan, menghasilkan emisi karbon yang signifikan.
Dengan menanam sendiri, walaupun belum bisa banyak sekalipun, kamu turut berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon sekaligus menikmati hasil panen yang lebih segar dan bernutrisi.
Selain manfaat lingkungan, berkebun untuk mendapatkan bahan makanan sendiri juga memberikan dampak positif pada pengeluaran dan pola hidup.
Kamu dapat menanam sayuran seperti selada, bayam, tomat, atau cabai, yang sering digunakan dalam masakan sehari-hari, tanpa harus membeli di toko.
Dengan memanfaatkan metode organik, seperti menggunakan kompos dari sisa dapur dan memanfaatkan air hujan, kebun kecil ini bisa menjadi solusi hemat biaya sekaligus berkelanjutan.
Biasanya berkebun juga tidak terlalu memerlukan lahan yang besar, dengan teknik berkebun vertikal atau menggunakan pot daur ulang, kamu dapat memaksimalkan ruang kecil di rumah.
Berkebun untuk mendapatkan bahan makanan sendiri juga memberikan dampak positif pada pengeluaran dan pola hidup.
Selain itu, berkebun secara organik juga mendorong hubungan yang lebih dekat dengan alam, sekaligus menjadi langkah nyata dan mudah pada contoh perilaku ramah lingkungan dari aktivitas konsumsi kita sehari-hari.
#31 STOP Membakar sampah!
Membakar sampah, siapa diantara Anda semua yang masih melakukannya?
Menurut kami, membakar sampah merupakan salah satu kebiasaan buruk yang menyebalkan dan sangat merusak kebersihan udara!
Membakar sampah mungkin terlihat seperti sebuah solusi cepat untuk mengurangi tumpukan sampah di rumah (tapi, buang pemikiran seperti ini jauh-jauh ya!).
Namun, praktik ini memiliki dampak buruk yang signifikan, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.
Saat sampah dibakar, terutama yang mengandung plastik, karet, atau bahan kimia, ia melepaskan zat berbahaya seperti dioksin dan furan.
Zat ini adalah polutan udara yang sangat beracun, dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kanker, hingga kerusakan sistem kekebalan tubuh.
Asap dari pembakaran sampah juga mencemari udara di sekitar, mengurangi kualitas udara yang kita hirup sehari-hari, dan meningkatkan risiko penyakit pada anak-anak, lansia, serta individu dengan penyakit paru-paru.
Selain merusak kesehatan, membakar sampah juga berdampak buruk pada lingkungan. Pembakaran sampah menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Abu hasil pembakaran, terutama dari bahan beracun seperti plastik atau logam, mencemari tanah dan air tanah, yang dapat berdampak buruk pada ekosistem sekitar.
Lebih buruk lagi, membakar sampah organik seperti daun atau sisa makanan justru membuang potensi bahan-bahan tersebut untuk didaur ulang atau dikomposkan menjadi pupuk alami yang bermanfaat.
Ingat ya, membakar sampah merupakan salah satu kebiasaan buruk yang menyebalkan dan sangat merusak lingkungan!
Sekarang kita bahas yuk solusi pengolahan sampah yang lebih baik.
- Pisahkan sampah organik (seperti sisa makanan, daun, atau kulit buah) dari sampah anorganik (seperti plastik, kertas, dan logam).
- Sampah organik dapat dijadikan kompos menggunakan metode sederhana seperti komposter ember atau keranjang, yang dapat menghasilkan pupuk alami untuk kebun atau tanaman rumah.
- Sementara itu, sampah anorganik atau bukan organik yang dapat didaur ulang, seperti botol plastik, kaleng, atau kardus, bisa dikumpulkan dan disalurkan ke bank sampah atau tempat daur ulang di sekitar wilayahmu.
- Jika ada sampah yang tidak bisa didaur ulang, seperti kemasan multilayer, cari tahu program pengumpulan sampah khusus yang biasanya diselenggarakan oleh komunitas atau perusahaan tertentu.
Dengan pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab, kamu tidak hanya melindungi kesehatan dan lingkungan, tetapi juga turut mendukung sistem ekonomi sirkular yang berfokus pada daur ulang dan pengurangan limbah.
Hentikan kebiasaan membakar sampah sekarang juga! Mulailah dengan langkah kecil seperti memilah sampah di rumah, menggunakan metode pengomposan, dan mendaur ulang sebanyak mungkin.
Contoh perilaku ramah lingkungan ini akan membuat Anda lebih berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih, udara yang lebih segar, dan masa depan yang lebih sehat untuk generasi mendatang.
#32 Menggunakan peralatan yang bisa dipakai berulang-ulang.
Salah satu penyebab penumpukan sampah dan limbah adalah banyaknya pemakaian produk sekali pakai.
Botol minum plastik, bungkusan makanan, plastik wrap atau cling wrap, plastik belanjaan, gelas dan piring kertas sekali pakai, pakaian berkualitas buruk, dan masih banyak lagi.
Semuanya barang sekali pakai tersebut berkontribusi terhadap jumlah penimbunan sampah yang sudah tidak wajar dan sulit untuk diolah.
Plastik sendiri, yang mendominasi produk sekali pakai, membutuhkan ratusan tahun untuk terurai secara alami.
Selama proses tersebut, plastik dapat terpecah menjadi mikroplastik yang mencemari tanah, air, dan juga bahkan rantai makanan. Dari pencemaran inilah mikroplastik dapat masuk ke tubuh manusia.
Selain itu, proses produksi dan pembuangan peralatan sekali pakai ini juga menghasilkan emisi karbon yang signifikan, dimana hal ini semakin memperburuk perubahan iklim.
Menggunakan peralatan yang bisa dipakai berulang-ulang dapat secara drastis mengurangi sampah anorganik yang sulit terurai.
Peralatan seperti botol minum stainless, kotak makan berbahan kaca atau stainless, dan sedotan logam tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga lebih tahan lama dan aman untuk digunakan.
Memilih peralatan yang bisa digunakan berkali-kali juga membantu mengurangi permintaan terhadap produksi plastik, sehingga dapat menekan emisi karbon yang timbul dari proses pembuatan dan pengangkutannya.
Penutup: Langkah Kecil untuk Dampak Besar
Setiap keputusan kecil yang kita ambil sehari-hari, seperti cara kita mengelola sampah, cara memilih peralatan yang kita gunakan, ataupun langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon dalam kehidupan sehari-hari, memiliki dampak yang signifikan bagi bumi.
Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti berhenti membakar sampah, menggunakan peralatan yang bisa dipakai berulang-ulang, atau bahkan membuat kebun kecil di rumah, kita berkontribusi langsung pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Contoh perilaku ramah lingkungan dengan cara yang mudah ini tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga menginspirasi orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang sama.
Walaupun tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini sangat besar, perubahan tidak harus dimulai dengan langkah besar.
Setiap perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten oleh banyak orang akan menghasilkan dampak besar bagi planet yang sangat indah ini.
Perjalanan menuju gaya hidup yang ramah lingkungan adalah tentang kesadaran, komitmen, dan tindakan nyata.
Mulailah dari diri sendiri, dari rumahmu, dan dari pilihan kecil sehari-hari.
Ingat, bumi adalah rumah kita bersama. Dengan menjaga lingkungan, kita tidak hanya merawat bumi, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih sehat, bersih, dan layak huni bagi kita semua makhluk hidup di bumi.
Mari terus bergerak menuju perubahan positif, karena setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan menjadi fondasi masa depan yang lebih cerah.
Detak Bumi mempunyai misi untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk memahami apa yang sedang terjadi di Bumi terhadap lingkungan, alam, satwa, dan keseluruhan eco system. Kita semua adalah earthlings dan Bumi adalah rumah kita selama kita masih hidup. Masa depan kesehatan dan kelestarian Bumi bergantung kepada aksi nyata kita yang kita lakukan dari sekarang.
Leave a Reply