Burung puffin Atlantik adalah salah satu jenis burung laut yang memiliki ciri khas dengan paruhnya yang besar dan berbentuk unik. Terkenal dengan kebiasaan melolong dan memiliki warna yang mencolok, burung puffin menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta burung dan pecinta alam.
Burung ini dalam bahasa Spanyol dikenal sebagai Frailecillo atlántico dan Macareux moine dalam bahasa Perancis. Saat terbang, burung puffin mengepakkan sayap kecilnya dengan gerakan seperti tergesa-gesa agar tetap tinggi, tetapi di bawah air sayap itu menjadi sirip kuat yang memungkinkan burung menangkap ikan kecil satu per satu hingga paruhnya penuh.
Burung berumur panjang ini pernah diburu secara luas, dan berhasil membangun kembali wilayah jelajahnya yang kecil, meskipun pemanasan air laut juga sempat menyebabkan burung puffin gagal berkembang biak di bagian lain Atlantik Utara.
Taksonomi dan klasifikasi burung puffin.
Kingdom | Animalia |
Phylum | Chordata |
Class | Aves |
Order | Charadriiformes |
Family | Alcidae |
Genus | Fratercula |
Species | Fratercula arctica |
Ciri khas burung puffin Atlantik.
Banyak yang mengira burung puffin Atlatik sama dengan penguin karena penampakannya yang sekilas mirip dengan penguin. Pada kenyataannya, burung puffin tidak berasal dari keluarga yang sama dengan penguin, dan tidak berkaitan dengan penguin.
Burung puffin beraada di keluarga Alcidae dan dikenal sebagai alcids, sedangkan penguin berada di keluarga Spheniscidae.
Bentuk dan ukuran.
Burung puffin Atlantik mempunyai ciri khas berukuran sedang dengan bentuk tubuh yang terlihat gemuk dan berleher pendek dibandingkan burung lainnya.
Bentuk paruhnya berbentuk segitiga yang berukuran cukup besar dibandingkan dengan kepalanya. Paruhnya juga memiliki pola alur warna yang sangat khas berwarna hitam dan oranye dengan garis kuning diantara warna. Lidanya juga berwarna kuning.
Seiring dengan pertumbuhan, ukuran paruh dan jumlah alur warna juga bertambah.
Ukuran sayapnya tidak besar juga tidak panjang dengan kepakan yang sangat cepat dan konstan. Kakinya berbentuk seperti burung yang dapat berenang, berselaput dan berwarna oranye.
Pola warna khas pada burung puffin Atlantik.
Kepalanya berwarna hitam pada bagian punggung, sayap, dan belakang kepala dan putih pada bagian wajah depan, perut dan bawah ekor.
Saat musim kawin, wajahnya berwana putih keabu-abuan dan saat musim kawin selesai wajahnya berubah menjadi lebih gelap juga garis kuning pada paruh menjadi pudar. Pada usia remaja, paruhnya berwarna lebih gelap.
Populasi.
Sebaran populasinya memiliki jangkauan yang cukup luas mencakupi lebih dari 1.620.000 km2 dengan jumlah individu sebanyak 12 juta hingga 14 juta ekor individu. Status populasinya saat ini adalah vulnerable (VU) berdasarkan data yang masuk ke IUCN Red List.
Eropa menjadi wilayah yang menampung jumlah populasi terbanyak, 4.770.000–5.780.000 pasang (setara dengan 9.550.000–11.600.000 orang dewasa), yaitu 90% dari jumlah total populasi global.
Trend populasi puffin Atlantik mengalami penurunan. Populasi wilayah Eropa diproyeksikan menurun dari tahun 2000-2065 (dalam 3 generasi) sebanyak 50-79%. Populasi pada wilayah Barat Atlantik diproyeksikan menurun sebanyak 30-49% dalam 3 generasi.
Perilaku burung puffin Atlantik.
Burung puffin Atlantik dewasa banyak menghabiskan hidupnya terombang-ambing dilautan diarea habitatnya.
Mereka juga menyelam untuk menangkap ikan herring dan ikan butter (butter fish) untuk diberikan kepada puffling atau anak-anaknya.
Spesies ini mampu menyelam hingga 60 meter kedalam laut, walaupun rata-rata sudah mendapatkan tangkapan ikan saat mencapai kedalaman 30 meter.
Pasangan siap kawin akan datang kedaratan untuk berkembang biak. Burung betina akan bertelur di balik bebatuan yang bervegetasi jarang dan tebing laut.
Telurnya menetas dalam kurun waktu 6 minggu dan tumbuh besar dengan memakan ikan hasil tangkapan orang tuanya. Setelah diberikan makanan selama 6 minggu burung puffin dewasa meninggalkan anak-anaknya sampai menjadi kurus dan bulu sayapnya tumbuh hingga akhirnya anak-anak tersebut akan terbang mencari makan sendiri ke laut.
Seekor puffin dapat terbang dengan kecepatan 77 hingga 88 km/jam. Puffin Atlantik mengepakkan sayapnya dengan cepat untuk mencapai kecepatan ini hingga mencapai 400 ketukan per menit. Sayapnya bisa bergerak sangat cepat sehingga terlihat kabur dan membuat burung puffin yang terbang tampak seperti bola hitam putih yang melayang.
Habitat.
Spesies ini secara eksklusif hidup di laut, ditemukan di pantai berbatu dan pulau lepas pantai. Koloninya bersarang di lereng laut berumput, tebing laut, dan lereng berbatu. Selama musim dingin populasi tersebar luas, ditemukan di habitat lepas pantai dan pelagis.
Burung ini biasanya mencari makan hingga berjarak 10 km dari koloninya dan dapat berjelajah mencari makan hingga lebih dari 50 km.
Makanan burung puffin Atlantik.
Puffin dewasa kebanyakan memakan ikan kecil, seperti belut pasir, herring, hake, dan capelin. Makanan puffin bervariasi dari satu koloni ke koloni lain karena keragaman ikan di sekitar pulau tempat berkembang biak.
Selama musim dingin puffin juga bisa makan krustasea, tetapi makanan pilihan mereka adalah ikan. Puffin muda biasanya diberi makan ikan oleh induknya.
Burung dewasa membawa ikan dalam paruh mereka dan menjatuhkannya ke lantai liang atau memberikannya kepada anaknya. Puffin dewasa biasanya memberi makan anaknya beberapa kali setiap hari.
Ancaman yang dihadapi.
Pada saat ini terdapat beberapa faktor ancaman yang dihadapi spesies puffin Atlantik terhadap keberlangsungan hidupnya.
Ancaman pertama adalah pemanasan global. Pemanasan global telah membuat suhu air laut pada area habitat puffin Atlantik menjadi lebih tinggi.
Perubahan suhu laut dapat menyebabkan ketidak sesuaian waktu mekarnya plankton dan waktu mangsa berkumpul diarea habitat.
Selain itu pemanasan global juga mempengaruhi angka kesuksesan burung Puffin dalam berkembang biak, pertumbuhan yang buruk bagi anak puffin, periode bersarang yang lebih singkat, dan keberhasilan pertumbuhan yang lebih rendah.
Detak Bumi mempunyai misi untuk mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk memahami apa yang sedang terjadi di Bumi terhadap lingkungan, alam, satwa, dan keseluruhan eco system. Kita semua adalah earthlings dan Bumi adalah rumah kita selama kita masih hidup. Masa depan kesehatan dan kelestarian Bumi bergantung kepada aksi nyata kita yang kita lakukan dari sekarang.
Leave a Reply